Skip to main content

Tren Beralih ke Vape dan Pod Picu Lonjakan Smoking Chain

Tren Beralih ke Vape dan Pod Picu Lonjakan Smoking Chain

Beraksi.com – 06/06/2024, 10:35

Penulis : Natasha Tanjung

SURABAYA, Beraksi.com - Di tengah perubahan gaya hidup dan budaya, fenomena smoking chain menjadi sorotan. Smoking chain, mencerminkan peningkatan penggunaan rokok dan vape di masyarakat. Pola konsumsi nikotin kini tidak hanya terbatas pada usia dewasa, namun merambah kalangan remaja. Bagi perokok aktif, Rokok dan vape bukan hanya nikmat, tetapi juga menjadi pelarian dari tekanan dan rasa Lelah.

CF (19), seorang mahasiswa Surabaya, mengaku mulai merokok sejak kelas 2 SMA dan telah menggunakan vape selama satu tahun terakhir. Awalnya, ia mencoba vape milik temannya dan kemudian tertarik untuk mengonsumsinya. Meski menyadari memiliki dampak buruk, Ia tetap mengonsumsi rokok dan vape dalam kehidupannya sehari-hari.

Dalam pengalamannya, perubahan yang ia rasakan dari merokok, yaitu nafasnya yang lebih terasa lelah. CF mengaku menggunakan rokok dan vape sebagai pelarian ketika merasa sumpek dan jenuh. "Jadi salah satu pelarian kalau lagi sumpek, lelah jenuh gitu," ujarnya. Menurutnya kebiasaan rokok dan vape memberikan rasa lega dan hiburan sejenak di tengah tekanan aktivitas sehari-hari.

CF menyatakan pernah memiliki niat untuk berhenti merokok, namun ia kembali menggunakan rokok dan vape setelah vakum selama 1-2 bulan. “Vakum sekitar 1-2 bulan, terus lanjut lagi tapi volumenya jadi tidak senyebur dulu lah,” ucapnya. Bagi CF Tantangan terbesarnya untuk berhenti merokok adalah ketika nongkrong bersama teman-teman, di mana ia merasa terpancing untuk ikut merokok. "Ngeliat pada ngerokok jadi pengen, yauda akhirnya ngerokok lagi," katanya.

Serupa dengan CF, Frederico (21), seorang mahasiswa yang mulai merokok sejak awal kuliah. Ia mengaku sering merokok ketika mengerjakan tugas atau nongkrong, dan menghabiskan sebungkus dalam satu-dua hari. Selain itu Frederico juga menggunakan vape, namun dengan frekuensi yang rendah dan tidak menjadikan vape kebiasaan utamanya.

Frederico menjelaskan bahwa rokok memberikan efek menenangkan karena rasanya yang plain dan tidak bervariasi. Sebaliknya, dia mencari sensasi dari vape karena rasa dan atraksinya yang lebih menarik. Frederico sendiri merasakan bagaimana dampak merokok pada aktivitas fisiknya, terutama saat bermain futsal. "Saya suka bermain futsal, kebiasaan merokok sedikit mengurangi keaktifan saya dalam bermain bola karena jadi lebih cepat capek," ungkapnya.

"Capek sebenarnya memang karena banyak faktor ya, ada yang bilang karena jarang bergerak. Tapi menurut saya, salah satunya karena merokok," tambahnya.

Bagi Frederico, tantangan terbesarnya untuk berhenti merokok adalah saat nongkrong dan saat banyak pekerjaan. Sebagai perokok aktif, ia merasa sulit untuk berhenti. "Melihat orang merokok menjadi pancingan, kalau misalnya mau berhenti susah sekali," ujarnya.

Dokter spesialis paru-paru Dr. Edijono menyoroti bahaya rokok tembakau dan rokok elektrik. Ia menekankan pentingnya edukasi mengenai risiko kesehatan dari kedua jenis rokok tersebut.

"Kurangnya pemahaman risiko rokok tembakau mendorong banyak orang beralih ke rokok elektrik," jelasnya. Ia juga mengingatkan bahwa perokok pasif memiliki risiko kesehatan yang sama tingginya dengan perokok aktif. Asap rokok konvensional juga berdampak pada polusi udara, terutama di ruangan tertutup tanpa ventilasi yang memadai.

Fenomena ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh lingkungan sosial dalam kebiasaan merokok di kalangan anak muda. Meski ada kesadaran akan dampak negatifnya, tekanan sosial dan kebutuhan akan pelarian membuat upaya berhenti merokok menjadi tantangan yang berat. Dukungan dan edukasi yang lebih luas diperlukan agar generasi muda dapat mengatasi kebiasaan ini dan memilih gaya hidup yang lebih sehat.

Tanda awal penyakit paru-paru pada perokok aktif adalah batuk-batuk, baik kering maupun berdahak. Dr. Edijono menyarankan agar perokok segera berkonsultasi ke rumah sakit jika mengalami gejala pada saluran pernapasan. "Jika ada gejala pada saluran pernapasan, segera konsultasikan ke rumah sakit untuk pemeriksaan," pesannya.

Dalam upaya membantu perokok aktif berhenti merokok, Dr. Edijono menyarankan pendekatan yang holistik. Ia menekankan pentingnya edukasi tentang bahaya merokok dan pentingnya dukungan keluarga dalam proses berhenti merokok. Dengan pemahaman risiko dan dukungan sosial, Perokok aktif dapat beralih ke gaya hidup sehat.

Comments

Popular posts from this blog

Terbengkalainya 3 Mall di Surabaya

Surabaya - Beberapa pusat perbelanjaan di Surabaya, yang dulunya menjadi destinasi favorit masyarakat, kini tampak sepi pengunjung. Surabaya Town Square, Marvel City Mall, dan Lenmarc Mall adalah beberapa contoh mal yang kini mengalami penurunan jumlah pengunjung yang signifikan. Surabaya Town Square, atau yang dikenal dengan sebutan Sutos, pernah menjadi mal paling hits di kalangan anak muda Surabaya. Namun, seiring berjalannya waktu, mal ini mulai ditinggalkan oleh pengunjungnya. Kondisi ini menyebabkan sejumlah tenant memilih untuk menutup usahanya, sehingga menambah kesan sepi di dalam mal tersebut. Pasangan Grace Lauren dan David James, yang rutin berkunjung ke Sutos, mengungkapkan bahwa mereka ke Sutos seminggu dua kali hanya untuk jogging memanfaatkan jogging track yang ada. “Kami ke Sutos seminggu dua kali hanya untuk jogging. Mungkin fasilitasnya bisa diperluas, jogging track-nya dibuat lebih baik lagi, dan tempat ganti juga perlu diperbaiki,” ujar Grace. Marvel City Mall, yan...

Bank Sampah Induk Surabaya Mengajak Warga dan Anak Sekolah untuk Peduli Lingkungan dan Mengubah Sampah Menjadi Rupiah.

Surabaya, On The News – Bank Sampah Induk Surabaya, kembali mengajak warga dan anak sekolah untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Program menabung sampah yang dapat ditukarkan rupiah ini merupakan solusi bagi warga Surabaya. Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik, serta memberikan manfaat ekonomi bagi warga.      Dalam kegiatan menabung sampah, Bank Sampah Induk Surabaya bekerja sama dengan berbagai sekolah dan komunitas di Surabaya untuk melakukan sosialisasi mengenai pentingnya memilah sampah sejak dari rumah. Melalui program ini, warga diajak untuk membawa sampah yang sudah dipilah ke bank sampah untuk ditimbang dan dinilai. Sampah yang memiliki nilai ekonomi, seperti kertas, plastik, dan logam, dapat ditukarkan dengan sejumlah uang.      Antusiasme warga dan siswa sekolah terhadap program ini terlihat dari banyaknya partisipan yang hadir dan membawa sampah untuk ditukarkan. Sa...
  Kisah Edi Riyanto, Polisi Cepek Kostum Bola : Berawal dari hobi berubah jadi inovasi Keisya Natalia Putri Senda - Sabtu, 15 Juni 2024 | 10:36  One The News, Surabaya - Edi Riyanto seorang polisi cepek berpenampilan unik dan nyentrik kerap menampilkan dirinya di depan Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Sutomo Surabaya dengan menggunakan atribut layaknya pemain sepak bola yang digunakan dari ujung kepala hingga ujung kaki. Julukan polisi cepek ini sendiri diartikan sebagai orang yang membantu orang maupun kendaraan untuk menyebrang jalan dan menertibkan kendaraan saat terjadi kepadatan. Diketahui Edi Riyanto telah menekuni pekerjaannya sebagai polisi cepek sejak tahun 2010 saat musim piala dunia.  Kala itu, Edi Riyanto yang masih bekerja sebagai seorang buruh pabrik mengaku dirinya terinspirasi setelah melihat tayangan sepak bola di musim piala dunia. Kemudian Edi memutuskan untuk berhenti bekerja menjadi buruh pabrik dan beralih menjadi polisi cepek. Dari situ, Edi mulai me...