Menua
bersama Alam, juru Kunci Pak Siswanto
On
The News – 03/06/2024
Penulis
: Imanuel Christian
Surabaya, On The News - Di sebuah Taman kecil yang
tersembunyi di Surabaya, terdapat seorang pria paruh baya bernama Pak Siswanto
yang hidup selaras dengan alam. Dengan rambutnya yang mulai memutih dan wajah
yang dihiasi keriput lembut, Pak Siswanto adalah sosok yang penuh kedamaian dan
kebijaksanaan. Di kalangan warga Taman Bungkul, ia dikenal sebagai juru kunci
yang menjaga harmoni antara manusia, makam dan alam sekitar.
Kisah Pak Siswanto sebagai juru kunci dimulai lebih
dari belasan tahun lalu. Saat itu, ia masih seorang pemuda yang penuh semangat
dan menjalani Pendidikan dengan tekun, ia pun mendalami bidang Teknik dan
elektronik dengan baik sehingga ia mempunyai beberapa alat ciptaan yang sampai
sekarang ada di sekitar kehidupan kita. Namun, semuanya berubah ketika ia
menerima panggilan alam yang mistis dan misterius. Pada suatu hari, Pak
Siswanto merasakan bahwa ada Gerakan dalam hatinya yang menyuruh ia menjaga dan
melestarikan makam di Taman Bungkul.
Semenjak Panggilan tersebut, Pak Siswanto merasa ada
yang berubah dalam dirinya. Ia tidak bisa mengabaikan panggilan tersebut. Sejak
hari itu, ia memutuskan untuk mengabdikan hidupnya sebagai juru kunci, dengan
menjaga kelestarian Makam di Taman Bungkul.
Pengabdian Pak Siswanto bukan tanpa tantangan. Ia
sering mengalami kejadian mistis yang memperkuat keyakinannya akan tugasnya. “Pernah
itu ada kayu tiba-tiba jatuh tumbang ditengah-tengah tempat kosong Mas”, ujar
Pak Siswanto saat diwawancarai oleh Tim On The News.
"Kejadian-kejadian seperti itu sudah sering saya
alami" ujar Pak Siswanto sambil tersenyum. "Tapi saya selalu merasa
dilindungi. Mereka adalah bagian dari alam yang harus kita hormati."
Selama bertahun-tahun, Pak Siswanto terus menjaga
hubungan harmonis dengan alam. Ia juga mengajarkan anak-anaknya dan orang-orang
terdekatnya di Taman Bungkul tentang pentingnya merawat lingkungan dan
menghormati tradisi leluhur. Setiap hari, ia mengecek makam dan juga menjaga
Taman Bungkul, memastikan semuanya tetap berjalan dengan baik.
Kini, meskipun usianya sudah tidak muda lagi, semangat
Pak Siswanto tidak pernah pudar. Setiap langkahnya di Taman Bungkul membawa
kedamaian dan keyakinan bahwa ia telah memilih jalan yang baik dan benar. Di Taman
tersebut, Pak Siswanto adalah lebih dari sekadar juru kunci; ia adalah penjaga
tradisi, pelindung alam, dan inspirasi bagi semua.
Dengan pandangannya yang tenang dan bijak, Pak
Siswanto mengajarkan kita bahwa hidup berdampingan dengan alam adalah jalan
yang penuh makna dan bukan sesuatu yang salah. Panggilan alam yang diterimanya
bukanlah kebetulan, melainkan takdir yang membawa kedamaian bagi dirinya dan Taman
Bungkul yang dicintainya. Menua bersama dengan alam, Pak Siswanto telah
menemukan kebahagiaan sejati dalam harmoni dengan bumi tempatnya berpijak.
Comments
Post a Comment