Skip to main content

 

SEMPAT GEGER, KINI PIHAK OJEK ONLINE DAN OJEK PENGKOLAN DI STASIUN GUBENG LAMA SURABAYA SEPAKAT BERDAMAI

Keisya Natalia Putri Senda – On The News

Sabtu, 15 Juni 2024 | 15:30


Surabaya, One News – Huru Hara yang sempat terjadi stasiun gubeng lama Surabaya pada beberapa tahun terakhir kerap menjadi perbincangan masyarakat setempat. Bermula dari hadirnya ojek online di tahun 2010 mulai menduduki wilayah stasiun gubeng lama Surabaya sehingga kerap menjadi opsi transportasi lanjutan bagi para penumpang yang kemudian mengakibatkan kerugian ekonomi bagi pihak ojek pengkolan setempat.

Konflik kian memuncak ketika pihak penumpang mengaku dirinya terlibat konflik antara pihak ojek pengkolan dengan pihak ojek online yang saat itu hendak berangkat dari stasiun gubeng lama Surabaya. Pihaknya mengaku seorang oknum ojek pengkolan secara kasar menegur dan memintanya sejumlah uang sebagai tebusan. Sementara itu, banyak pengakuan pihak ojek online mengaku resah dengan tindakan oknum ojek pengkolan diluar batas.

“Saya pernah, mbak. Waktu itu saya habis pulang kampung, karena saya gatau apa-apa. Jadi saya pesan gojek. Kebetulan bapaknya itu jemput saya didepan stasiun. Tiba-tiba saya didatangi untuk suruh mbayar. Tapi karena saya ga bawa uang cash yang diminta, jadi beliau minta untuk dibeliin rokok.” Ucap salah satu penumpang

Beberapa penumpang maupun pihak ojek online mengaku sempat merasa ketakutan dengan datangnya oknum pihak ojek pengkolan, lantaran perilaku brutal yang kerap merugikan secara sepihak dan menyulut emosi. Perihal hal tersebut, pihak ojek online kerap menolak penumpang yang saat itu berada di titik lokasi stasiun lama gubeng Surabaya. Sebaliknya, pihak ojek online terkadang meminta penumpang untuk menunggu di titik lokasi sesuai kesepakatan untuk menghindari konflik dengan pihak ojek pengkolan.

Akibatnya, pihak ojek online juga sempat mengalami kerugian, lantaran banyaknya pihak penumpang membatalkan pesanan saat pihak ojek online meminta penumpang untuk berjalan lebih jauh dari titik lokasi awal stasiun.

Mengetahui adanya keresahan ini, pihak ojek online dan pihak ojek pengkolan kemudian hendak mengambil kesepakatan bersama. Keduanya dipertemukan untuk berdiskusi terkait permasalahan teritorial agar menemukan kesepakatan antar kedua belah pihak. Sampai akhirnya, berhasil meraih kesepakatan dimana pihak ojek online dilarang menjemput penumpang di wilayah depan stasiun lama gubeng surabaya melainkan di bawah jembatan tidak jauh dari lokasi. Jika pihak ojek online melanggar kesepakatan tersebut, maka akan diberi sanksi berupa penyitaan sepeda motor dan pemberhentian tidak hormat.


Comments

Popular posts from this blog

Terbengkalainya 3 Mall di Surabaya

Surabaya - Beberapa pusat perbelanjaan di Surabaya, yang dulunya menjadi destinasi favorit masyarakat, kini tampak sepi pengunjung. Surabaya Town Square, Marvel City Mall, dan Lenmarc Mall adalah beberapa contoh mal yang kini mengalami penurunan jumlah pengunjung yang signifikan. Surabaya Town Square, atau yang dikenal dengan sebutan Sutos, pernah menjadi mal paling hits di kalangan anak muda Surabaya. Namun, seiring berjalannya waktu, mal ini mulai ditinggalkan oleh pengunjungnya. Kondisi ini menyebabkan sejumlah tenant memilih untuk menutup usahanya, sehingga menambah kesan sepi di dalam mal tersebut. Pasangan Grace Lauren dan David James, yang rutin berkunjung ke Sutos, mengungkapkan bahwa mereka ke Sutos seminggu dua kali hanya untuk jogging memanfaatkan jogging track yang ada. “Kami ke Sutos seminggu dua kali hanya untuk jogging. Mungkin fasilitasnya bisa diperluas, jogging track-nya dibuat lebih baik lagi, dan tempat ganti juga perlu diperbaiki,” ujar Grace. Marvel City Mall, yan...
  Kisah Edi Riyanto, Polisi Cepek Kostum Bola : Berawal dari hobi berubah jadi inovasi Keisya Natalia Putri Senda - Sabtu, 15 Juni 2024 | 10:36  One The News, Surabaya - Edi Riyanto seorang polisi cepek berpenampilan unik dan nyentrik kerap menampilkan dirinya di depan Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Sutomo Surabaya dengan menggunakan atribut layaknya pemain sepak bola yang digunakan dari ujung kepala hingga ujung kaki. Julukan polisi cepek ini sendiri diartikan sebagai orang yang membantu orang maupun kendaraan untuk menyebrang jalan dan menertibkan kendaraan saat terjadi kepadatan. Diketahui Edi Riyanto telah menekuni pekerjaannya sebagai polisi cepek sejak tahun 2010 saat musim piala dunia.  Kala itu, Edi Riyanto yang masih bekerja sebagai seorang buruh pabrik mengaku dirinya terinspirasi setelah melihat tayangan sepak bola di musim piala dunia. Kemudian Edi memutuskan untuk berhenti bekerja menjadi buruh pabrik dan beralih menjadi polisi cepek. Dari situ, Edi mulai me...
  Kehebohan Surabaya Vaganza 2024 : Pawai yang ditunggu-tunggu Keisya Natalia Putri Senda - Rabu, 12 Juni 2024 | 19:30 WIB On The News, SURABAYA -  Menjelang acara Surabaya Vaganza yang jatuh di tanggal 26 Juni 2024 tampak sejumlah pawai yang turut meriahkan hari ulang tahun kota Surabaya ke-731. Unik, nyentrik, jenaka menjadi ciri khas pawai dalam acara ini. Sejumlah perusahaan dan universitas menampilkan acara pawai dengan kendaraan berhiaskan bunga aneka warna, peraga busana dengan tampilannya yang heboh, dan penampilan parade drumband dari Politeknik Pelayaran Surabaya (PP). Pawai ini digelar mulai pukul 13.00 WIB bermula dari Jalan Gubernur Suryo melintas sampai ke jalan Tunjungan dengan diiringi oleh musik kencang di setiap kendaraan pawai.  Seperti tahun sebelumnya, Surabaya Vaganza tak pernah lepas dari pameran pawai yang meriah hingga akhirnya menjadi simbolik utama di setiap acara Surabaya Vaganza. Tak heran jika di setiap acara Surabaya Vaganza selalu ada pawai...