SEMPAT GEGER, KINI PIHAK OJEK ONLINE DAN OJEK PENGKOLAN DI STASIUN
GUBENG LAMA SURABAYA SEPAKAT BERDAMAI
Keisya Natalia Putri Senda – On The News
Surabaya, One News – Huru Hara yang sempat terjadi stasiun gubeng lama
Surabaya pada beberapa tahun terakhir kerap menjadi perbincangan masyarakat
setempat. Bermula dari hadirnya ojek online di tahun 2010 mulai menduduki
wilayah stasiun gubeng
lama Surabaya sehingga kerap
menjadi opsi transportasi lanjutan bagi para penumpang yang kemudian
mengakibatkan kerugian ekonomi bagi pihak ojek pengkolan setempat.
Konflik kian memuncak ketika pihak penumpang mengaku dirinya terlibat
konflik antara pihak ojek pengkolan dengan pihak ojek online yang saat itu
hendak berangkat dari stasiun gubeng lama Surabaya. Pihaknya mengaku seorang
oknum ojek pengkolan secara kasar menegur dan memintanya sejumlah uang sebagai
tebusan. Sementara itu, banyak pengakuan
pihak ojek online mengaku resah dengan tindakan oknum ojek pengkolan diluar
batas.
“Saya pernah, mbak.
Waktu itu saya habis pulang kampung, karena saya gatau apa-apa. Jadi saya
pesan gojek. Kebetulan bapaknya itu jemput saya didepan stasiun. Tiba-tiba saya
didatangi untuk suruh mbayar. Tapi karena saya ga bawa uang cash yang diminta, jadi beliau
minta untuk dibeliin rokok.” Ucap salah satu penumpang
Beberapa penumpang
maupun pihak ojek online mengaku sempat merasa ketakutan dengan datangnya oknum
pihak ojek pengkolan, lantaran perilaku brutal yang kerap merugikan secara
sepihak dan menyulut emosi. Perihal hal tersebut, pihak ojek online kerap
menolak penumpang yang saat itu berada di titik lokasi stasiun lama gubeng
Surabaya. Sebaliknya, pihak ojek online terkadang meminta penumpang untuk
menunggu di titik lokasi sesuai kesepakatan untuk menghindari konflik dengan
pihak ojek pengkolan.
Akibatnya,
pihak ojek online juga sempat mengalami kerugian, lantaran banyaknya pihak
penumpang membatalkan pesanan saat pihak ojek online meminta penumpang
untuk berjalan lebih jauh dari
titik lokasi awal stasiun.
Mengetahui
adanya keresahan ini, pihak ojek online dan pihak ojek pengkolan kemudian
hendak mengambil kesepakatan bersama. Keduanya dipertemukan untuk berdiskusi
terkait permasalahan teritorial agar menemukan kesepakatan antar kedua belah
pihak. Sampai akhirnya, berhasil meraih kesepakatan dimana pihak ojek online
dilarang menjemput penumpang di wilayah depan stasiun lama gubeng surabaya
melainkan di bawah jembatan tidak jauh dari lokasi. Jika pihak ojek online
melanggar kesepakatan tersebut, maka akan diberi sanksi berupa penyitaan sepeda
motor dan pemberhentian tidak hormat.
Comments
Post a Comment