Tak Dilanjutkan, Pembayaran Qris Hanya Sampai Tahap Uji Coba di Jalan Tunjungan Surabaya
Scan barcode pembayaran parkir Qris di Jalan Tunjungan, Sabtu (25/05). (Foto: Monika Pramusti)
WM News – Pembayaran parkir melalui Qris di Jalan Tunjungan Surabaya ini secara sah dibatalkan, pembayaran ini hanya sampai tahap uji coba. Pembayaran parkir melalui Qris memiliki dampak yang positif dan negatif bagi pengunjung maupun juru parkir.
“Pembayaran parkir melalui Qris ini dibatalkan, karena sistem pembayarannya lama dan jadi ribet apalagi kalau lagi ramai jadi makin lama dan ribet sistem parkirnya jadi sistem Qris itu hanya sampai tahap uji coba selama 2 minggu” ujar Dori (37) juru parkir di Jalan Tunjungan.
Juru parkir di Jalan Tunjungan sangat mendukung pembayaran parkir ini melalui tunai, karena sistem pembayaran maupun penataan parkir menjadi lebih cepat. Hal ini tercermin pada saat beberapa waktu yang lalu yaitu para juru parkir di Jalan Tunjungan Surabaya menolak sistem Qris ini.
Sistem pembayaran Qris ini menjadikan sistem parkir menjadi lebih lambat dan dapat mengganggu arus lalu lintas dan tidak semua pengunjung memiliki alat pembayaran Qris untuk mengakses sistem pembayaran tersebut.
Dori yang pekerjaan utamanya sebagai tukang bangunan ini juga menyebutkan bahwa ada beberapa pengunjung yang mengeluhkan terkait sistem pembayaran melalui Qris ini, yaitu semakin ribet dan semakin lama pada saat diberlakukan tahap uji coba yang telah dilakukan pengujian selama 2 minggu.
Sistem Qris ini tidak hanya dikeluhkan oleh juru parkir saja, tetapi juga ada pengunjung yang mengeluhkan terkait sistem pembayaran melalui Qris ini.
“Saya lebih suka dengan sistem pembayaran tunai, karena kan tidak semua orang paham akan sistem Qris ini termasuk saya. Sistem pembayaran ini juga makin ribet dan lebih lama waktunya dibandingkan pembayaran tunai dan lagian orang-orang tidak selalu memiliki paket data internet, sedangkan sistem pembayaran melalui Qris ini harus memiliki paket data internet” ujar Ica (25) selaku pengunjung di Jalan Tunjungan Surabaya.
Sistem pembayaran Qris ini ternyata juga membuat pengunjung di Jalan Tunjungan ini semakin kesusahan, karena sistem pembayaran Qris membutuhkan akses paket data internet untuk dapat menggunakannya dan tidak semua orang memahami akan sistem Qris tersebut.
Oleh sebab itu, petugas dinas perhubungan (dishub) dan pemerintah membatalkan sistem pembayaran parkir melalui Qris di Jalan Tunjungan Surabaya ini. Namun, petugas dishub dan pemerintah semakin memperketat peraturan kepada para juru parkir yaitu sistem setoran kepada koordinator juru parkir harus rutin, karena setoran dari parkir ini merupakan salah satu pendapatan asli daerah (PAD) yang diperoleh daerah melalui pungutan-pungutan berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Untuk memastikan keamanan setoran parkir ini, koordinator juru parkir akan menagih kepada para juru parkir setiap hari yang diawasi oleh petugas dishub dan disetorkan kepada pemerintah setiap minggu.
Comments
Post a Comment