Skip to main content

Vesak Festival 2024 Surabaya Kembali Pecahkan Rekor MURI di Dalam Gedung

SURABAYA - Vesak Festival, perayaan tahunan hari raya Tri Suci Waisak kembali digelar di Atrium Tunjungan Plaza 3, Surabaya. Acara ini diadakan oleh Young Buddhist Association dari 22-26 Mei 2024 memperingati tahun ke-2568 Buddhis Era (BE). Festival tahun ini kembali meraih rekor MURI baru untuk rupang Buddha bergerak terbesar di dalam gedung dengan tinggi 3,65 meter, setelah berhasil memecahkan rekor MURI tahun lalu untuk arca Buddha tertinggi di dalam gedung.

Penyerahan piagam oleh MURI dilakukan dalam acara pembukaan Vesak Festival pada Rabu (22/6). Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh agama, aktivis sosial, serta Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya, Ikhsan, yang mewakili Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.

Menurut Wakil Ketua Harian Vesak Festival 2024, Herman Pranata, diorama buatan Bali tersebut dirancang berdasarkan kutipan-kutipan Suta atau ajaran agama Buddha. “Ditampilkan dengan diorama-diorama yang menarik untuk kalangan masyarakat, baik Buddhis, maupun non-Buddhis dengan cara yang dapat diterima oleh semua kalangan masyarakat,” ucap Herman.

Pemilihan tema Vesak Festival 2024 juga bukan tanpa alasan, terdapat makna dari rupang Buddha ini yang sejalan dengan tema yang diusung, yakni “Mindful Leadership for Better Society” dalam artian bertujuan untuk mengembangkan kepemimpinan yang berkesadaran dan menciptakan masyarakat yang lebih baik seperti ajaran Buddha. 

Selain itu, acara ini juga berhasil menarik perhatian banyak pengunjung dari berbagai latar belakang. Salah satunya pengunjung sekaligus konten kreator, Patricius Jasson, turut hadir dan berbagi pengalamannya di acara Vesak Festival 2024.

“Ini menurutku acaranya cukup meriah, apalagi di acara ini tuh kita tahu kalau misalkan ada yang memecahkan rekor MURI tadi, terus di sini juga kita bisa liat, kalau misalkan banyak sesuatu hal yang bisa kalian coba di sini,” ungkap Patricius Jasson atau sapaannya Peje.

Acara dilanjut dengan pemutaran perdana film “Hakiki” yang diproduseri langsung oleh Bhante Jayamedho Thera dan disutradarai oleh Ivander Adyta Tjandra, kemudian dimeriahkan pertunjukan Barongsai dan Liong yang secara simbolis membuka rangkaian acara ini dan dilanjutkan dengan Puja Relik bersama.

Erwin salah satu anggota tim Barongsai dan Liong berbagi pandangannya, “Mudah-mudahan ini terus berkembang ya, maju, anak-anak muda pokoknya harus kembangin acara kayak gini, karena ini punya nilai positif yang sangat baik.”

Anggota tim Barongsai dan Liong satunya, Alfandy, turut berharap agar acara berjalan lancar dan diadakan terus tiap tahunnya serta kian berkembang hingga bisa diselenggarakan di kota-kota lain.

“Jujur buat aku sendiri, aku masih belum tahu banyak buat apa aja yang ada di agama Buddha tapi dengan aku hadir di tempat ini aku jadi tahu kalau misalkan ada banyak kebudayaan-kebudayaan dari Buddha itu sendiri,” pungkas Peje.

Comments

Popular posts from this blog

Terbengkalainya 3 Mall di Surabaya

Surabaya - Beberapa pusat perbelanjaan di Surabaya, yang dulunya menjadi destinasi favorit masyarakat, kini tampak sepi pengunjung. Surabaya Town Square, Marvel City Mall, dan Lenmarc Mall adalah beberapa contoh mal yang kini mengalami penurunan jumlah pengunjung yang signifikan. Surabaya Town Square, atau yang dikenal dengan sebutan Sutos, pernah menjadi mal paling hits di kalangan anak muda Surabaya. Namun, seiring berjalannya waktu, mal ini mulai ditinggalkan oleh pengunjungnya. Kondisi ini menyebabkan sejumlah tenant memilih untuk menutup usahanya, sehingga menambah kesan sepi di dalam mal tersebut. Pasangan Grace Lauren dan David James, yang rutin berkunjung ke Sutos, mengungkapkan bahwa mereka ke Sutos seminggu dua kali hanya untuk jogging memanfaatkan jogging track yang ada. “Kami ke Sutos seminggu dua kali hanya untuk jogging. Mungkin fasilitasnya bisa diperluas, jogging track-nya dibuat lebih baik lagi, dan tempat ganti juga perlu diperbaiki,” ujar Grace. Marvel City Mall, yan...
  Kisah Edi Riyanto, Polisi Cepek Kostum Bola : Berawal dari hobi berubah jadi inovasi Keisya Natalia Putri Senda - Sabtu, 15 Juni 2024 | 10:36  One The News, Surabaya - Edi Riyanto seorang polisi cepek berpenampilan unik dan nyentrik kerap menampilkan dirinya di depan Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Sutomo Surabaya dengan menggunakan atribut layaknya pemain sepak bola yang digunakan dari ujung kepala hingga ujung kaki. Julukan polisi cepek ini sendiri diartikan sebagai orang yang membantu orang maupun kendaraan untuk menyebrang jalan dan menertibkan kendaraan saat terjadi kepadatan. Diketahui Edi Riyanto telah menekuni pekerjaannya sebagai polisi cepek sejak tahun 2010 saat musim piala dunia.  Kala itu, Edi Riyanto yang masih bekerja sebagai seorang buruh pabrik mengaku dirinya terinspirasi setelah melihat tayangan sepak bola di musim piala dunia. Kemudian Edi memutuskan untuk berhenti bekerja menjadi buruh pabrik dan beralih menjadi polisi cepek. Dari situ, Edi mulai me...
  Kehebohan Surabaya Vaganza 2024 : Pawai yang ditunggu-tunggu Keisya Natalia Putri Senda - Rabu, 12 Juni 2024 | 19:30 WIB On The News, SURABAYA -  Menjelang acara Surabaya Vaganza yang jatuh di tanggal 26 Juni 2024 tampak sejumlah pawai yang turut meriahkan hari ulang tahun kota Surabaya ke-731. Unik, nyentrik, jenaka menjadi ciri khas pawai dalam acara ini. Sejumlah perusahaan dan universitas menampilkan acara pawai dengan kendaraan berhiaskan bunga aneka warna, peraga busana dengan tampilannya yang heboh, dan penampilan parade drumband dari Politeknik Pelayaran Surabaya (PP). Pawai ini digelar mulai pukul 13.00 WIB bermula dari Jalan Gubernur Suryo melintas sampai ke jalan Tunjungan dengan diiringi oleh musik kencang di setiap kendaraan pawai.  Seperti tahun sebelumnya, Surabaya Vaganza tak pernah lepas dari pameran pawai yang meriah hingga akhirnya menjadi simbolik utama di setiap acara Surabaya Vaganza. Tak heran jika di setiap acara Surabaya Vaganza selalu ada pawai...